Selasa, 04 Oktober 2016

“Budaya Indonesia”


" Seni Budaya "

KATA PENGANTAR

PujisyukursayapanjatkankehadiratTuhan Yang MahaEsa yang telahmemberikanrahmatsertakarunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan Makalah ini tepat pada waktunya yang berjudul “Fotografi”.
MakalahiniberisikantentanginformasitentangFotografi.DiharapkanMakalahinidapatmemberikaninformasikepadakitasemuatentangFotografi.Sayamenyadaribahwamakalahinimasihjauhdari kata sempurna, olehkarenaitukritikdan saran darisemuapihak yang bersifatmembangunselalusayaharapkan demi kesempurnaanmakalahini.
Akhir kata, sayasampaikanterimakasih.Semogabermanfaatbagikitasemua, semogaTuhan Yang MahaEsasenantiasamemberikankemudahanuntuksegalausahakita .

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………........……………………………..……2
DAFTAR ISI ……………………………………………...........………………………………3
BAB I …………………………………………………………………............………………...4
   PENDAHULUAN ………………………………………………………….........…………4
A.    LatarBelakang ……………………………………………...........……………………….4
B.     RumusanMasalah ……………………………………………………………..........….4
C.     Tujuan ……………………………………………………………………………..............4
BAB II …………………………………………………………………………...….…...........5
   PEMBAHASAN ………………………………………………………………….….........5
A.    PengertianFotografi………………………………………………………..…….........5
B.     SejarahFotografi ……………………………………………………….….……..........6
C.     KlasifikasiFotografi …………………………………………………….………..........7
D.    TeknikFotografi……………………………………………………..….………...........8
BAB III …………………………………………………………………..………….…..........9
   PENUTUP …………………………………………………………………...……...........9
A.    Kesimpulan ……………………………………………………………………..…..........9
B.     Saran  …………………………………………………………………………..…............9























BAB l

PENDAHULUAN
A.    LatarBelakang
Sejakdiperkenalkannyafotografipadatahun 1826, dimanapadasaatitufotografidikenalsebagaikajianilmu yang sangatbarudanawambagimasyarakatdunia.Seiringberjalannyawaktudanjamankinifotografiperkembangannyademikianpesat.Perkembanganteknologi yang canggihpengambilangambarsaatinibisadilakukansetiapharihampir 24 jam, denganteknikpencahayaanpengambilangambarakanterlihatmudah.Matakuliahfotografimerupakansuatubidangkajianilmu yang dipelajaridalamperkuliahan di jurusanIlmuKomunikasikonsentraiHubunganMasyarakat. Kajianfotografiinisebagaibagiandarikegiatanhumasuntukmemberikanpengetahuansecarapraktisdanteoritisbagaimanamenggunakanseuatukamera, sertamendapatkangambarataupotret yang memberikanmaknapemberianpesan yang lebihefektifdalamsetiapinformasi yang akandisampaikanolehseorangHumas.Dalamkajianfotografiiniakanmembahastentangsejarahawalmulanyafotografi,pengertianfotografi, anatomikamera, pencahayaan, serta proses danteknikpengambilangambar.

B.     RumusanMasalah
·         Apa yang dimaksuddenganFotografi ?
·         BagaimanasejarahFotografi ?
·         Apasaja KlasifikasiFotografi ?
·         Apasaja teknikfotografi ?

C.    Tujuan
·         Untukmengetahuiapa yang dimaksuddenganFotografi
·         UntukmengetahuibagaimanasejarahFotografi
·         UntukmengetahuiapasajaKlasifikasiFotografi
·         UntukmengetahuiTeknikFotografi.









BAB II


Pembahasan :
A.    Pengertian Fotografi :
B.     ografi  (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata dalam bahasa Yunani yaitu “Photos”: cahaya dan “Grafo”: Melukis) adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. 
C.     Fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.
D.    Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya tersebut dengan mengubah kombinasi ISO/ASA (ISO Speed), Diafragma (Aperture), dan Kecepatan Rana (Speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma & Speed disebut sebagai pajanan (Exposure). Di era fotografi digital dimana film tidak digunakan, maka kecepatan film yang semula digunakan berkembang menjadi Digital ISO.
B.    Sejarah Fotografi
Sejarah Fotografi dimulai pada abad ke-19. Tahun 1839 merupakan tahun awal kelahiran fotografi. Pada saat itu, di Perancis dinyatakan secara resmi bahwa fotografi adalah sebuah terobosan teknologi. Saat itu, rekaman dua dimensi seperti yang dilihat mata sudah bisa dibuat permanen.
Sejarah fotografi bermula jauh sebelum Masehi. Pada abad ke-5 Sebelum Masehi (SM), seorang pria bernama Mo Ti mengamati suatu gejala. Jika pada dinding ruangan yang gelap terdapat lubang kecil(pinhole), maka di bagian dalam ruang itu akan terefleksikan pemandangan di luar ruang secara terbalik lewat lubang tadi. Mo Ti adalah orang pertama yang menyadari fenomena kamera obscura. 
Berabad-abad kemudian, banyak yang menyadari dan mengagumi fenomena ini, sebut saja Aristoteles pada abad ke-3 SM dan seorang ilmuwan Arab Ibnu Al Haitam (Al Hazen) pada abad ke-10 SM, yang berusaha untuk menciptakan serta mengembangkan alat yang sekarang dikenal sebagai kamera. Pada tahun 1558, seorang ilmuwan Italia, Giambattista della Porta menyebut ”camera obscura” pada sebuah kotak yang membantu pelukis menangkap bayangan gambar.
Nama kamera obscura diciptakan oleh Johannes Kepler pada tahun 1611. Johannes Kepler membuat desain kamera portable yang dibuat seperti sebuah tenda, dan memberi nama alat tersebut kamera obscura. Didalam tenda sangat gelap kecuali sedikit cahaya yang ditangkap oleh lensa, yang membentuk gambar keadaan di luar tenda di atas selembar kertas.
Berbagai penelitian dilakukan mulai pada awal abad ke-17 ,seorang ilmuwan berkebangsaan Italia – Angelo Sala menggunakan cahaya matahari untuk merekam serangkaian kata pada pelat chloride perak. Tapi ia gagal mempertahankan gambar secara permanen. Sekitar tahun 1800, Thomas Wedgwood, seorang berkebangsaan Inggris bereksperimen untuk merekam gambar positif dari citra pada kamera obscura berlensa, hasilnya sangat mengecewakan. Humphrey Davy melakukan percobaan lebih lanjut dengan chlorida perak, tapi bernasib sama juga walaupun sudah berhasil menangkap imaji melalui kamera obscura tanpa lensa.
Akhirnya, pada tahun 1824, seorang seniman lithography Perancis, Joseph-Nicephore Niepce (1765-1833), setelah delapan jam meng-exposed pemandangan dari jendela kamarnya, melalui proses yang disebutnya Heliogravure (proses kerjanya mirip lithograph) di atas pelat logam yang dilapisi aspal, berhasil melahirkan sebuah gambar yang agak kabur, berhasil pula mempertahankan gambar secara permanen. Ia melanjutkan percobaannya hingga tahun 1826, inilah yang akhirnya menjadi sejarah awal fotografi yang sebenarnya. Foto yang dihasilkan itu kini disimpan di University of Texas di Austin, AS.
Penelitian demi penelitian terus berlanjut hingga pata tanggal tanggal 19 Agustus 1839, desainer panggung opera yang juga pelukis, Louis-Jacques Mande’ Daguerre (1787-1851) dinobatkan sebagai orang pertama yang berhasil membuat foto yang sebenarnya: sebuah gambar permanen pada lembaran plat tembaga perak yang dilapisi larutan iodin yang disinari selama satu setengah jam cahaya langsung dengan pemanas merkuri (neon). Proses ini disebut daguerreotype. Untuk membuat gambar permanen, pelat dicuci larutan garam dapur dan asir suling. Januari 1839, Daguerre sebenarnya ingin mematenkan temuannya itu. Akan tetapi, Pemerintah Perancis berpikir bahwa temuan itu sebaiknya dibagikan ke seluruh dunia secara cuma-cuma. Fotografi kemudian berkembang dengan sangat cepat. Melalui perusahaan Kodak Eastman, George Eastman mengembangkan fotografi dengan menciptakan serta menjual roll film dan kamera boks yang praktis, sejalan dengan perkembangan dalam dunia fotografi melalui perbaikan lensa, shutter, film dan kertas foto.
Tahun 1950, untuk memudahkan pembidikan pada kamera Single Lens Reflex maka mulailah digunakan prisma (SLR), dan Jepang pun mulai memasuki dunia fotografi dengan produksi kamera Nikon yang kemudian disusul dengan Canon. Tahun 1972 kamera Polaroid temuan Edwin Land mulai dipasarkan. Kamera Polaroid mampu menghasilkan gambar tanpa melalui proses pengembangan dan pencetakan film.Kemajuan teknologi turut memacu fotografi secara sangat cepat. Kalau dulu kamera sebesar tenda hanya bisa menghasilkan gambar yang tidak terlalu tajam, kini kamera digital yang cuma sebesar dompet mampu membuat foto yang sangat tajam dalam ukuran sebesar koran.

C.Klasifikasi Fotografi

BerdasarkanObyekfotgrafinya, di antaranya:
Fotografibentangalam ( Nature / Landscape) Dalam fotografi bentang alam obyek yang di foto adalah biasanya merupakan bentang alam, yang memiliki keindahan tersendiri atau digunakan untuk menjelaskan keadaan profil alam pada suatu daerah, dalam dunia industri foto landscape juga digunakan untuk dokumentasi pembangunan profil area ( lansekap ) dan laporan penelitian, biasanya fotograferbentang alam memiliki kemampuan dan hobi traveling dan menjelajah alam.
- FotografiSatwadan flora
fotografi inimemilikiobyekkhusussatwadan flora, danmenurutsayamerupakan object yang sulit  danterkadangmenantangbahayaandabisabayangkananda me motret komodo ataubuayadalamkomunitasnya, fotografisatwabiasanyadigunakanuntukmenggalikeindahansatwadan flora danjugamengklasifikasi  satwadan flora
- FotografiDokumentasi
fotografi iniuntukmendokumentasikansuatau event atauperistiwa, biasanyasetidaknyapadajamandahulufotografiinitidak di tuntutdalamkeindahanfotokomposisiwarnaataupunseni, tapihanayauntukmelengkapidanlebihmenjelaskansuatuberitaacara, akantetapidalamperkembanganfotografimodernfotografi dokumentasi, komposisigambardansentuhansenisudahmenjadituntutan, dandikarenakanpada event modern time linenyapendekmakafotograferdituntutuntuktidakketinggalan moment momentpentingdalamacaratersebut
- FotografiJurnalistik
Fotojurnalistik adalahfoto yang merekamsuatuberita, danmenjelaskansuatukeadaandanperistiwa yang biasanyabesar,  kekuatanfotoberasaldarikemapuanfotodalammenjelaskansuatuperistiwabiasanyafotojenisinidigunakansebagaipenunjangberitateks di mediaikoranataumajalah.
Dan cabangfotografilainya yang belum di deskripsikan...
FotografiSeni (Fine Art)
Fotografi Studio
FotografiUdara (Aerial)
FotografiKomersial
Fotografi Interior
Fotografi Fashion
C.     TeknikFotografi

1.           FOTOGRAFI HDR (HIGH DYNAMIC RANGE)

HDR adalah serangkaian teknik yang digunakan dalam bidang fotografi untuk memproduksi sebuah jangkauan cahaya dinamis yang lebih besar dibanding menggunakan teknik fotografi standar. Kamera non-HDR hanya bisa mengambil gambar dengan jangkauan pencahayaan terbatas, hasilnya kurang detail pada area gelap atau terang. Sementara teknik HDR mampu menutupi kekurangan ini dengan mengambil banyak foto pada tingkat pencahayaan berbeda dan menggabungkannya untuk menghasilkan foto dengan jangkauan tone yang lebih luas. Foto HDR dapat diolah di Photoshop atau PhotoMatrix.

2.           FOTOGRAFI HIGH SPEED

Fotografi High Speed pada dasarnya adalah teknik menangkap gambar dengan shutter yang sangat cepat. Shutter speed untuk fotografi high speed jauh lebih cepat, 1/8000 detik. Denganshutter speed yang lebih cepat, fotografer bisa membekukan momen dan menghilangkanblur. Mengambil high speed foto harus menggunakan lensa dengan aperture yang lebar, pencahayaan yang terang atau ketepatan pengaturan ISO. Ditambah lagi kamera harus memiliki sensor yang baik, shutter, dan lampu sorot yang baik.

3.           FOTOGRAFI SOFT FOCUS

Foto soft focus dihasilkan dengan menggunakan kamera khusus yang menciptakan garis lembut di foto sedikit buram dan garis tepi yang tajam. Gaya foto ini sering diibaratkan dengan dreamy atau glamour style yang banyak digunakan untuk fashion atau wedding photography. Ada beberapa kamera modern yang dapat menghasilkan foto soft focus. Atau kamu bisa menggunakan cara yang lebih ekonomis dengan meletakkan lensa soft focus di depan lensa biasa kemudian memberikan efek di photoshop.

4.           FOTOGRAFI INFRARED

IR fotografi adalah seni menangkap cahaya yang tak terlihat, sehingga disebut spektrum warna Infra Red. Saat ini sangat memungkinkan untuk memotret IR menggunakan kamera digital. Untuk menghasilkan foto IR, kamu memerlukan filter IR dan juga tripod. Di sini tripod berfungsi sebagai stabilizer saat memotret dengan menggunakan shutter speed yang lambat dan exposure kecil.

 

5.           FOTOGRAFI FISHEYE

Fisheye memanfaatkan lensa fisheye dengan pandangan melingkar 180 derajat. Fotografer dapat menghasilkan foto dengan perspektif yang sangat berbeda, baik itu indoor atauoutdoor. Angle yang super lebar dengan titik fokus tertentu mampu memberikan warna berbeda di foto yang dihasilkan. Pada awalnya, lensa fisheye dibuat untuk memotret seluruh awan demi kepentingan penelitian di bidang meteorologi.

D.    TeknikFotografi
Adapuncara-cara 5 teknikfotografimenuruteocommunity, yaitu:
1.Depth of field (ruangtajam)
Hal-hal yang mempengaruhiruangtajam:
-Jarakpemotretan (jauh=luas, dekat=sempit)
-Bukaandiafragma (kecil=luas, besar=sempit)
-Jarakfokuslensa /focal length (tele=sempit, wide=luas, normal=bisadiatur)
2.Panning
-Panning adalahsalahsatucarauntukmemberikankesangerakpadafoto.
-Ketikamelakukan panning, andaharusmengikutiobjekselamamembidik.
-Hasilfotomenjadikanobjekmenjadirelatiftajamdibandingkandengan      backgroundnya yang hampirsepenuhnya blur.
-Untukmendapatkanfoto panning secaramaksimal; dengan speed rendah (8-60), danpakailah tripod (kaki tiga).
3.Slow& Stop action
-Slow action :salahsatuteknikfotografi yang bertujuanmemperlihatkan/menangkapgerakanobjek. Biasanyadigunakankecepatanrendah, antara 1/30 sampai 1 detik
-Stop action :kebalikandari slow, yaituteknikfotografiuntukbertujuanmembekukangerakobjek. Biasanyadigunakankecepatantinggi, antara 1/125 sampai 1/4000 ataulebih.
4.Zooming
-Zooming adalahteknikfotountukmemberikankesangerakdenganmengubahpanjangfokuslensa.
-Perubahanpanjangfokushanyadapatdilakukandenganlensa zoom.
-Untukmendapatkankesangerak, andaharusmenggunakankecepatanranatidaklebihdari 1/30 detik.
-Untukmendapatkanfoto zooming secaramaksimal, pakailah tripod (kaki tiga)
5.Bulb
-Kecepatanranadapatdiatursesuaidenganwaktu yang kitainginkan.
-Teknikinidilakukandenganmenahantombolpelepasranadenganlebih lama.
-Untukmendapatkanhasilfoto bulb secaramaksimal, dapatdigunakankabel release dan tripod.
-Misal, kitamempergunakankecepatan 30 detiksampaihabiswaktuperekamancahaya.





































BAB lll
PENUTUP


A.    Kesimpulan
Fotografiseperti yang kitakenalsekarangadalahhasildaripenemuan.Yang pertamadalambidangilmualammenghasilkankamera, yang keduadalambidangkimiamenghasilkan film.Asalmulanyakeduapenemuanitutidakadahubungannyasatusama lain dansebelummasing – masingsampaikepadakesempurnaannyaseperti yang telahkitakenalsekarangsertamelahirkanpenemuanbaruyaitufotografi, telahpanjang yang ditempuhbaikolehkameramaupunolehfilm.Untukmendalamibidangfotografi, siapa pun haruspunyapengetahuandasar yang baiktentangcahaya (light). Hal inipentingkarenacahayamemegangkunciutamadalampenentuaneksposur yang diaturoleh shutter dan aperture padakamera. Setelahmemahamitentangcahaya, tahapselanjutnyaadalahmengertitentangpencahayaan (lighting) sehinggamampumenghasilkanfoto yang lebihbaikdalamberbagaikondisipemotretan.
B.     Saran
Saran darisaya, menjadiseorangfotograferharusmempunyaijiwakreativitas, pantangmenyerah, selalusabar, cekatan .Menjadiseorangfotograferitupenuh proses, jadijika kalian inginmenjadiseorangfotografermaka kalian harusbenar-benarmemahamitentangfotografisehingga kalian mampumenghasilkanfoto yang lebihbaikdalamberbagaikondisipemotretan.





















DAFTAR PUSTAKA
·Soelarko, R.M. Prof.Dr. PenuntunFotografiEdisi V. Bandung: PT. KaryaNusantaraChiawono, Agus. TeknikFotografi Digital Blitz for Dummies.www.situsfoto.net(Basic) KombinasiShutterspeed, Diafragma, dan ISO. www.alvinfauzie.comGlossary. www.library.thinkquest.orgwww.wikipedia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar